12/09/2006

perlindungan tki di luar negeri

mas edy, mas iko dan rekans...

ini ada berita yg sangat menggembirakan terkait dg tki-2 kita di luar negeri. pemerintah sudah menyadari bahwa mereka adalah pahlawan-2 devisa yg cukup berperan dalam membantu perekonomian kita (ketimbang konglomerat hitam) setiap tahun secara riil. sudah sepatutnya (fau, 2006 *smile*) nasib mereka di luar negeri diperhatikan betul-2 oleh permintah dan oleh kbri-2 yg ada di negara-2 dimana tki berada.

terkait dg kita yg di jepang, ini merupakan tugas kita (ppi jepang ,advokasi trainee dll) dan kbri utk senantiasa selalu bekerja sama utk mengawal, memonitor dan melindungi tki-2 yg tersebar di seluruh daerah di jepang.

terkait dg aturan baru ttg pengiriman tki ke ln yg akan diberlakukan pada 2007 nanti, ada bebera hal yg harus menjadi perhatikan kita. sudah bukan menjadi rahasia umum lagi setiap ada peraturan baru memungkinkan muncul kesempatan melakukan kkn pada aturan baru tersebut. pada peraturan baru nanti misalnya, bahwa setiap pjkti harus mendptkan tknl dari kbri-2 ybs. disini saya melihat bisa memungkinkan timbul kolusi antara (oknum) pjkti dengan (oknum) kbri bagian terkait di setiap negara... bila ini terjadi, aturan baru ini sama sekali tidak memiliki arti penting bagi tki-2 kita yg akan datang.

nah, terkait dg kita-2 yg di jepang, tugas ormas-2 dan lsm kita adalah memonitor bagian yg cukup penting ini. ppi jepang dg kbri-watch nya bisa mengambil peran ini. advokasi trainee dan kbri bidang ham bisa mengambil peran melindungi dan memberikan bantuan hukum utk trainee-2 yg tidak terpenuhi hak-2nya atau teraniaya. sementara lsm yg lain iptj (ikatan trainee?) misalnya bisa bekerja sama dg kbri bidang humas atau pelayanan untuk memberikan how to kepada trainee baru... saya optimis peran kita ini akan semakin bisa memberikan kejelasan akan nasib pahlawan-2 devisa bangsa....

dou minasan?

ps. komentar terkait berita http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/09/time/023414/idnews/717990/idkanal/10

12/08/2006

automatisasi 147

pak onno ysh,

tadi saya coba memikirkan langkah-2 perbaikan utk tracing masalah speedy secara selintas. yg mana ini perlu peran serta reversible antara pelanggan dan telkom... tanpa itu, spt yg pak onno jelaskan akan cukup membuat telkom repot (meskipun ini 100% tanggung jawab telkom sepenuhnya sebagai pengada jasa dan kewajiban kustomer adalah hanya membayar saja tanpa telat sehari pun).

utk tracing ini hal yg perlu disiapkan

1. data base user adsl
ini yg pertama kali harus disiapkan, yaitu database konsumen secara detil (user id, lokasi, nomor perangkat yg digunakan dll). setiap ada laporan dari pelanggan, cukup dg menginformasikan user id (adsl) maka teknisi akan langsung tahu di mana lokasi pelanggan ybs (jadi tidak perlu tanya dimana lokasinya dsb). data base ini sama persis dg db nya pelanggan pstn telkom. begitu nomor telpon disearch info pelanggan dapat langsung diketahui.

2. sistem pelaporan/komplen dari customer secara otomatis
misal, telpon ke 147 lalu pelanggan diminta memasukan user id adsl yg berupa nomor itu. begitu nomor tsb dimasukan data base user tadi langsung muncul di pcnya
operator 147. operator langsung mengetahui lokasi use ada di mana dsb...

3. sistem monitoring jaringan pos-2 telpon tempat modem adsl terpasang
dari nomor 2 di atas, database juga langsung mengakes status koneksi jaringan tempat modem si user ybs. dari sini operator langsung kondisi jaringan saat itu sedang online atau offline. dari sini teknisi akan mudah mentrace masalah. kl statusnya online berarti masalah ada si user (seting modem error, password error dsb) dan isp (bila menggunakan isp lain).

4. sistem tutorial
dari nomor 3 bila masalahnya ada di user maka operator melakukan tutorial (bila si user paham ttg IT, minimal familiar dg urusan network). yg dilakukan oleh operator adalah hal-2 umum yg sudah dilakukan spt ini. penjelasan setting modem, kondisi modem bila online atau offline dsb. bila masalahnya ada di jaringan ya tinggal dicek saja dimana putusnya dsb.

kira-2 begitu...

toyota no kuchi guse

beberapa hari yg lalu saya mampir ke sebuah toko buku seibunkan (toko buku yg hampir ada disetiap kota-2 di jepang). dalam satu barisan buku-2 yg saya scaning secara sekilas, ada satu buah buku yg menarik perhatian saya. "toyota no kuchi guse" (tnkg). toyota = perusahaan mobil terkenal toyota, kuchi = mulut dan guse = kebiasan. artinya dalam bahasa kita "kebiasan bicara di toyota".

tnkg ini yg menjadi salah satu faktor kemajuan dari perusahaan mobil toyota. kebiasaan bicara yg selalu diucapkan oleh para pimpinan atau penanggung jawab (kepala pabrik, leader, manager dst yg memiliki posisi atasan dan tanggung jawab).

buku itu menjelaskan beberapa kuchi guse yg sering dipakai oleh mereka-2 yg memiliki tanggung jawab di toyota. salah satu yg ingin saya sharing di sini adalah sebuah kuchi guse "ore ga itte kita, omae wa itta ka?", yg dalam bahasa gaul kita sehari-hari "gua udah turun ke lapangan, elo udah turun belon?". ini yg selalu diucapkan atasan-2 di toyota ketika mendapat laporan trouble dari bawahannya. satu kebiasaan di toyota, ketika ada masalah langsung keluar laporan dari bawahan. tapi oleh atasan atau si penanggung jawab laporan tsb tidak dibaca dulu. diletakkan di atas mejanya lalu si atas langsung turun ke lapangan melihat dg mata kepalanya sendiri apa yg sedang terjadi di pabrik itu. setelah si atasan tadi lihat, baru kemudian dia bacanya laporan dari bawahannya. beberapa kemudian diadakan rapat terkait masalah tadi. sebelum rapat atasan tadi mengeluarkan kuchi guse, "gua udah turun ke lapangan, elo udah turun belon?". kalau ada peserta rapat yg belum turun ke lapangan dan lihat sendiri apa yg sedang terjadi, maka rapat ditunda...

seorang atasan yg sebelumnya menjadi bawahan betul merasakan ungkapan begitu dahsyat dalam menyelesaikan masalah-2 yg muncul saat itu. dg turun langsung ke lapangan kita akan dapat mengetahui secara langsung apa yg sebenarnya terjadi. tidak terpaku pada laporan bawahan yg kadang dan kemungkinan disamarkan kondisi yg sebenarnya karena khawatir disalahkan oleh atasannya. sehingga ada kemungkinan laporannya dibuat tadi menjadi tidak valid. maka sebelum membaca laporan tadi, para atasan di toyota langsung turun dahulu ke gemba (pabrik).

dan memang, kebiasan para atasan di jepang kerjanya tidak duduk-2 di meja kantor saja utk acc atau terima laporan jadi dari bawahannya. tapi selalu mondar-mandir kantor, pabrik, kantor, pabrik dan seterusnya... dan ini saya lihat sendiri ketika saya menemani vice presiden perusahaan indonesia yg terkait dg toyota datang ke pabrik toyota langsung. para atasan turun ke pabrik utk ngecek kondisi lapangan, dikusi dg buruh-2 yg bekerja menanyakan apakah ada masalah dsb.

tidak heran kalau perusahaan jepang berhasil dan berada di papan atas perusahaan-2 internasional...

bisakah kita mencontohnya?

sistem pelayanan kita

kadang saya sangat heran dg sistem pelayanan kita terhadap pelanggan. tabiat/moral/akhlaq kita dalam melayani pelanggan sangat sulit utk dipahami. mengapa sulit dipahami? karena bangsa kita yg notabene mengakui keberadaan tuhan, mengakui keberadaan surga dan neraka, mengakui bahwasanya segala tingkah laku kita pasti ada reward dan punish, mengakui akan adanya hidup sesudah mati dsb tapi sama sekali tidak tercermin dalam peri laku kehidupan kita sehari-2. mengaku beriman kepada tuhan, namun dalam kehidupan sehari-2 berpolah amburadul...

saya membandingkan negeri bertuhan republik indonesia dg negara tak bertuhan spt jepang misalnya... (saya ambil contoh jepang, karena sy saat ini sedang dan sudah menetap selama kurang lebih 13thn).

dalam berjualan misalnya. tabiat orang jepang ketika berjualan apa saja, jujurnya minta ampun. jualan pc bekas misalnya, detil atau kondisi barangnya dijelaskan sejelas-2nya agar tidak ada komplen dari pembeli. dan memang betul, selama beli pc-2 bekas saya tidak pernah punya kesempatan barang sedikit pun untung komplen. setiap kali beli selalu puas dg kondisi barang dan harganya.

membuat suatu produk, dia akan dibuat seteliti dan sebaik mungkin tanpa adanya cacat walaupun hanya sedikit sekali. jasa dan produk yg mereka hasilkan dalam penilaian saya benar-2 100% dapat memuaskan pemakai atau pembeli. itu sebabnya produk-2 buatan jepang semuanya mahal. karena kualitasnya benar2 dapat dijamin. kita bisa bandingkan sendiri made in japan dg made in china atau negara lainnya dari sisi kualitas barang.

tidak pernah menganggap remeh sekecil apapun masalah... ini karakter yg paling menonjol dalam masyarakat jepang. menganggap enteng suatu masalah sangat tabu. dalam ajaran agama islam saya anut) berkerja sebaik mungkin dalam setiap urusan adalah sesuatu yg sangat dianjurkan. dan ketika terjadi kesalahan mereka selalu dg lapang dada bertanggung jawab dan mengakui kesalahannya. pimpinan biasanya selalu mengambil langkah yg paling terdepan utk bertanggung jawab, kemudian minta maaf kepada publik. lalu berjanji utk memperbaiki barang atau jasa yg menjadisumber komplen/masalah.

contoh lain yg sangat menarik. bulan desember nanti adalah bulan musim dingin di jepang. pemakaian heater (pemanas) ruangan menjadi barang primer di rumah-2, kantor-2, sekolah-2 dll. 20 thn yang lalu perusahaan panasonic mengeluarkan produk pemanas yg sangat terkenal kala itu. pada musim dingin thn lalu (des 2005) ada pelanggan yang tewas karena menggunakan pemanas tersebut yg seharusnya memang sudah tidak boleh dipakai lagi. karena sudah kedalu warsa (memiliki sistem pembakaran yg sudah tidak sempurna lagi). karena pemanas tersebut buatan panasonic, pihak perusahaan 100% bertanggung jawab, meskipun hal tsb sudah tidak menjadi tanggung jawab panasonic. perusahaan tsb minta maaf kepada seluruh masyarakat jepang melalui tv-2 nasional dan mendia-2 lainnya. dan menawarkan membeli semua jenis pemanas itu dari masyarakat dengan harga yg sangat mahal utk ukuran pemanas (50000 yen = 3.5 juta rupiah). bisa kita bayangkan apa yg dilakukan perusahaan jepang tsb. melakukan sesuatu yg sebenarnya sudah bukan menjadi tanggung jawab mereka. bahkan mau rugi demi mencegah agar tidak ada korban gara-2 memakai pemanas yg sudah kedalu warsa. itu kejadian tahun lalu. dan kini, ketika akan memasuki musim dingin mereka melakukan hal sama. meminta kepada masyarakat yg masih menyimpan pemanas itu agar menjualnya kembali ke pananosic.

minta maaf menjadi akhlaq orang jepang yg mungkin paling dasar. mereka sangat mudah meminta maaf, meskipun yg salah belum tentu mereka.

bandingkan dg penanganan kasus lumpur panas lapindo di porong. semuanya (terutama para pimpinan terkait) saling lempar tanggung jawab dan saling menyalahkan satu sama lain.

ttg pelayanan customer service ala jepang sudah pernah saya tuliskan pada kesempatan yg lain.

dalam ajaran islam, selain harus baik berhubungan dengan tuhan, kita dituntut harus berbuat baik dg sesama manusia. urusan dg tuhan kemungkinan besar dapat dimaafkan. tapi dg manusia, belum tentu... surga-2 kita tergadaikan dg keikhlasan orang lain... manakala ada yg merasa tidak ikhlas dg sikap dan tingkah laku kita, sebaik dan sebanyak amal apapun yg kita lakukan akan terabaikan. ini sudah kita pahami bertahun-2... tapi sayangnya itu tidak tercermin dalam tingkah laku kita sehari. sangat sering kita menyakiti orang lain (pelanggan). bahkan tidak pernah minta maaf...

sengaja saya kaitkan dg ajaran agama, karena mayoritas bangsa kita adalah beragama (meskipun mungkin hanya sebatas keturunan atau tertera di ktp saja).

karena sangat sulit dipahami, kenapa kita tidak bisa melakukan pekerjaan apa saja sebaik mungkin dan penuh tanggung jawab. sementara orang yg tidak mengakui adanya tuhan, hari pembalasan spt orang jepang malah melakukan perbuatan-2 cerminan orang beriman. mengapa kita tidak bisa berbuat baik kepada manusia (baca: pelanggan, pembeli dsj), padahal itu termasuk juga ibadah yg kita yakini pasti akan dapat balasan pahala bila kita lakukan dg ikhlas dang tanggung jawab.

apa masih pantas kita mengaku bertuhan kl tingkah laku kita selalu spt itu?

ingat, kalau kita masih yakin bahwa kita beriman kepada tuhan, jangan sampai lupa bahwa kita akan dihisab. kita bisa lolos dari jeratan hukum di dunia, kita bisa ngeles utk tidak mau mengakui kesalahan-2an kita di dunia... tapi harus diyakini bahwa kita tidak akan lolos dari pengadilan tuhan kelak... bertobat kepada tuhan saja belum cukup, selama tidak dibarengi dg meminta maaf kepada orang-2 (pelanggan, pembeli dsj) yg kita kecewakan.