10/12/2008

reformasi kepolisian, sudahkah? jilid 2

lalu saya masukan form (pendaftaran, sidik jari dan kesehatan) ke loket 1. di loket 1 ini ada 2 orang yg bertugas. 1 dg pakaian polisi dan yg 1 lagi pakai baju bebas (dari penampilannya saya pikir dia adalah pekerja srabutan utk membantu petugas resmi di sebelahnya). form saya diletakkan/ditumpuk di sebelah kiri. saya perhatikan 2 petugas yg bekerja tadi. saya ingin tahu bagaimana form-2 tadi dikerjakan.

sambil berdiri persis di depan loket 1, saya melihat calo-2 dalam dan luar memasukan form-2 bawaannya ke loket 1 dan langsung meletakknya di sebelah kanan. sesaat kemudian form-2 bawaan itu langsung dikerjakan terlebih dahulu. sementara form saya yg lebih dulu belum disentuh oleh petugas loket 1.

saya lihat petugas resmi membuka form-2 bawaan, lalu menghitung sejumlah uang apakah sesuai dengan jumlah form-2 bawaan tadi. begitu seterusnya. form-2 bawaan datang silih berganti. sampai akhirnya form saya disentuh. dan si petugas dg nada heran bertanya ke saya, "bapak mengurus sendiri?". saya jawab, "ya, betul". lalu saya dipersilahkan masuk ke dalam loket 1 lewat pintu belakang. di dlm loket 1 si polisi mengulangi pertanyaannya, "bapak mengurus sendiri?". saya pun mengulangi jawaban singkat saya tadi. lalu saya disuruh menunggu di luar. kemudian saya dipanggil utk membayar biaya adminstrasi bank utk
2 sim rp. 150 ribu (masing-2 rp. 75 ribu). saya bayar, lalu saya tanya, "setelah ini saya harus kemana?" namun tidak dijawab oleh si petugas. kebetulan saat itu ada polisi lain yg dibelangkang saya dan menyaksikan saya. di polisi itu menjelaskan, "bapak masuk ke dalam, serahkan form bapak ke dalam ruangan..." saya masuk ke dalam ruangan persis di belakang loket 1.

di dalam ruang itu banyak petugas polisi dan masih muda-2. saya taksir masih 25an thn. saya masukan form saya ke ruang itu. di ruang ini pun sama spt di loket 1. calo dalam dan luar datang mengantarkan form-2. masuk dan keluar dalam waktu yg singkat. sementara saya harus menunggu sampai 1 jam-an (karena mungkin dan pasti dipotong terus oleh para calo). sampai akhirnya saya dipanggil dan disuruh masuk ke dalam. polisi-2 muda ini tersenyum-2 melihat saya dan ramah sekali. tanya-2 tinggal di mana, apa pekerjaan saya. dsb. setelah bertanya, "bapak mengurus sendiri?". di sini saya diminta membayar rp. 75 ribu x 2 sim. saya tanya utk apa pembayaran ini. krn di loket 1 saya sudah bayar dg jumlah yg sama. di jelaskan yg pertama 1 utk bayar bank (entah apa ini), yg di ruang itu utk form registrasi pendaftaran sim. lucunya,
setiap pembayaran tidak ada bukti kuitansi pembayaran (map, sidik jari, kesehatan, bank dan registrasi sim). saya sempat mbathin, bagaimana mereka melaporkan keuangan pengurusan sim ini ke bagian keuangan kas pemda/pusat nanti dengan benar sementara tidak ada
bukti-2 otentik bukti pembayaran bermaterai atau tanda tangan? bisa kita bayangkan sendiri...

setelah membayar, saya tanya prosedur selanjutnya. di jelaskan bahwa saya harus ke loket 3 utk mengisi formulir registrasi tadi. loket 3 ini ternyata ruangan ujian teori. di ruang ini saya isi pertanyaan-2 yg ada dengan lengkap. sementara orang-2 yg menggunakan calo hanya
diperintahkan mengisi nama ayah dan ibu saja. di sini pun map saya dipisahkan lagi dg map-2 bawaan calo. di ruang ini para calo keluar masuk menutor customernya asing-2. menjelaskan apa-2 yg harus diisi atau diabaikan... setelah diisi, map-2 dibawa entah kemana... saya tanya ke polwan muda (25 thnan) bagaimana prosedur selanjutnya. "silahkan nanti bapak dengarkan nama bapak dipanggil di loket 5..."

bersambung...

No comments: