10/12/2008

reformasi kepolisian, sudahkah? jilid 3

loket 5 ini ternyata ruangan foto... masyallah, ternyata semua orang menggerombol di dalam dan di luar loket 5. saya teringat ucapan ibu yg membantu saya tadi, "kalo bapak mengurus sendiri lama sekali, pak... di dalam orang banyak sekali. bapak tidak bisa menunggu sambil duduk,
ruangan panas..." dan memang benar. loket 5 ini adalah loket terakhir yg harus dilalui. saya mbathin, lantas kapan saya harus ujian teori dan praktek? apa setelah ini sim a dan c saya langsung jadi (karena saya menyertakan juga sim a saya yg sudah mati di loket 1 tadi sehingga ada perkecualian tidak perlu ada ujian teori dan praktek lagi)? atau mungkin utk bisa ujian teori dan praktek diperlukan foto terlebih dahulu? entahlah, saya tunggu dan ikuti saja prosedur yg
telah dijelaskan oleh polwan tadi.

loket 5 ini terhubungan dengan ruangan loket 4. di tembok perbatasan ada celah utk keluar masuknya map-2.

satu persatu nama-2 bawaan calo di panggil melalui pengeras suara... dan saya masih setia menanti. karena saya pikir ini bakalan lama dan tak mungkin saya harus menunggu dg terbengong-2 seorang diri, saya putuskan pergi makan siang bersama supir saya di warung yg ada di dalam area , lalu ambil buku bacaan. dan menunggu kembali di dalam loket 3 yg lebih nyaman dari pada saya harus menunggu di depan loket 5. dari dalam loket 3 pun panggilan dari loket 5 akan terdengar karena petugas memanggilnya dengan pengeras suara.

2 jam berlalu dalam penantian. masih belum dipanggil-2 juga. saya berusaha ngobrol dg orang-2 di samping kanan dan kiri saya duduk. bapak yg di sebelah kiri saya duduk curhat, mengeluhkan sistem pengurusan yg tidak profesional. di loket 5 ini cuman ada 1 pintu masuk yg dipakai utk pintu keluar. padahal semua orang ngantri berjubel baik di dalam loket maupun di depan pintu dan diluarnya lagi. otomatis pintu itu tertutup oleh orang-2 yg mengantri dan orang-2 jadi
susah masuk dan keluar. sementara nama-2 kita dipanggil sudah tidak pakai pengeras suara lagi. bisa kita bayangkan bagaimana kita harus benar-2 konsentari mendekatkan telinga kita ke arah pintu atau jendela. atau mengaharap ada orang yg bertugas sebagai "bilal" utk mengulangi panggilan dari petugas foto.

bapak tadi rupanya pegawai pemda golongan 4. kepala sekolah sd. sudah mengabdi sebagai pns selama 40 tahun. banyak yg dikeluhkan terkait sistem pengurusan sim yg menurutnya memang disengaja tidak praktis. kalau mau, pastilah bisa dirubah menjadi baik. orang-2 yg foto banyak
petugas cuman satu dan ruangannya sempit pula. sistem percaloan yg sangat sulit utk dihilangkan. ttg ini saya coba menambahkan pendapat saya, "tapi mau gimana lagi ya... masyarakat kita sendiri masih mendukung sistem percaloan. bapak bisa lihat di sini... mayoritas kita semua di sini tidak mengurusnya sendiri meskipun mereka sudah tahu cara demikian tidak sesuai dg prosedur. mereka tetap saja menggunakan calo dalam dan luar. karena kita ingin semuanya cepat selesai. meskipun melanggar aturan-2 baku yg sebenarnya sudah ada..." lalu
saya iseng saya tanya, "bapak bayar berapa tadi utk mengurus sim...?" rupanya bapak ini pun sama dengan yg lainnya, menggunakan calo dalam mengurus sim. saya tahu, karena jumlah uang yg dikeluarkannya lebih banyak dari yg semestinya (tdk spt yg saya keluarkan). bapak tadi
berusaha membela diri dg komentar singkatnya, "kita harus ikuti arus yg kuat... "

ternyata di loket 5 pun sama halnya dg loket-2 sebelumnya. yg dipanggil duluan adalah mereka-2 yg diurus oleh calo dalam (polisi), kemudian diikuti oleh calo luar (sipil yg sudah punya jalur khusus dg orang dalam). setelah itu baru yg ngurus sendiri. yg jelas sampai akhirnya saya di panggil utk di foto, saya harus menunggu 2.5 jam. setelah satu persatu bawaan calo habis dipanggil, barulah akhirnya saya mendapat giliran dipanggil ke dalam ruangan utk foto... jauh
berbeda dg yg dibawa oleh calo (dalam khususnya) yg hanya butuh waktu kira-2 5 menit saja.

setelah difoto kita semua diperintahkan menunggu di luar gedung pengurusan sim, berdiri tepat di depan pintu berkaca dengan tulisan "DILARANG MENGURUS SIM MELALUI CALO".


bersambung...

No comments: