10/25/2006

hikmah lebaran (1)

lebaran 1427h tahun ini adalah lebaran yg ke 12 kali saya rayakan di jepang. lebaran kali ini bagi saya cukup spesial. karena mengingat detik-2 berakhirnya saya tinggal di jepang (*smile*), waza-2 saya datang ke sekolah rakyat indonesia di jepang (srit) yg bertempat di daerah meguro, tokyo. tujuannya selain utk berlebaran, juga sekalian melepas rindu dg sahabat-2 lama, senasib dan seperjuangan. mudah-2an itu bukan lebaran terakhir saya di jepang...

perjalanan dari toyohashi ke meguro memakan waktu kira-2 6 jam-an dengan kereta biasa atau sering kita sebut kereta donko. sesuai dg jadual, sekitar jam 10 malam saya tiba di srit. saat saya datang, acara takbiran sedang dilaksana oleh masyarakat indonesia yg sudah datang terlebih dahulu. mereka kebanyakan para pekerja kenshusei yg datang dari berbagai daerah yg cukup jauh pula. ada yg dari nagano, sendai, saitama dan daerah tokyo sekitarnya. meskipun malam itu hujan, acara takbiran tetap berjalan khidmat hingga keesokan harinya. dan para kenshusei pun terus berdatangan dg semakin larutnya malam... mereka, sama spt saya, bermalam takbiran dan menginap di srit.

kedatangan masyarakat indonesia dari berbagai daerah yg jauh dari tokyo terus berdatangan hingga besok paginya (tgl 24 oktober 2006) meskipun dalam cuaca yang cukup dingin karena hujan yg tak kunjung henti hingga pelaksaaan shalat id dilaksanakan. karena hari hujan, lokasi parkiran yg sedianya akan digunakan sebagai tempat shalat, otomatis tidak dapat dipakai. sementara jumlah masyarakat yg datang begitu banyak (sekitar 1500 orang). maka para petugas/panitia (kmii jepang) begitu sibuk mengatur shaf-2 di halaman utama (sport hall) lantai dua dimana menjadi tempat shalat id. berkali-2 meminta jamaah untuk terus merapatkan barisan-2nya agar jamaah-2 yg di luar dapat masuk. saya sendiri saat itu berada di shaf pertama (paling depan) karena sejak shalat shubuh (tepatnya sejak malam takbiran *smile*) dilaksanakan sudah menempati barisan paling depan. tapi tepat di depan shaf saya masih ada ruang yg menurut saya masih bisa dipkai. meskipun hampir menyamai tempat imam shalat. tapi masih tetap dibelakang posisi imam shalat. dan benar apa yg saya pikirkan. karena memang jumlah jamaahnya yg datang sangat banyak, panitia meminta utk mengisi shaf yg terdepan dari yg saya tempati. saya dan jamaah terdepan pun pindah ke tempat yg terdepan sesuai dg instruksi panitia. namun... baru beberapa saat kita duduk, seseorang dari panitia berbisik ke kita-2 yg duduk paling depan dan meminta untuk mengosongkan shaf tersebut dengan alasan tempat itu utk para atase kedutaan dan kelurga yg saat itu (maaf) batang hidungnya belum tampak. dan kita pun kembali mundur ke barisan sebelumnya. seorang bapak tua di sebelah kiri saya berkomentar, "ya inilah yg menyebabkan negeri kita tidak maju-maju..." saya coba renungi kalimat tersebut dan saya begitu memahaminya. dan saya berjanji dalam hati utk menuliskan kejadian ini dalam blog ini setibanya saya di rumah. mudah-2an akan ada manfaat atau hikmah dari apa yg akan saya tulis nanti... khususnya utk diri saya sendiri...

bersambung...

No comments: